Rabu, 26 Mei 2010

PSIKOLOGI FOREX



Perhatikan dengan baik materi yang akan dibahas kali ini. Sebagian besar mereka yang

bertrading mengalami kendala bukan pada bagaimana mereka memprediksi pergerakkan

harga tapi bagaimana mereka mengendalikan diri mereka sendiri. Yup, psikologi dalam

bertrading forex adalah bagian tersulit dalam bertrading.

Tanyakan pada mereka yang telah memulai real trading entahkah para pemain baru atau

pemain lama: “Bagian apakah yang tersulit dalam trading?” Kemungkinan sebagian besar

jawaban yang Anda terima adalah bagaimana menaklukan diri mereka sendiri ketika

bertrading. Bagaimanapun trading merupakan melibatkan manusia dan setiap manusia

memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tiap-tiap dari antara Kita

memiliki sifat serakah, takut, ragu-ragu, dan sisi emosi yang kesemuanya itu

mempengaruhi pola trading Kita.

Nah seorang trader yang profesional haruslah memiliki kemampuan untuk memanage

mental serta emosi mereka demi kepentingan tradingnya. Mereka yang gagal disini tidak

akan dapat bertahan lama dalam investasi forex. Dan kabar buruknya ini bukan perkara

yang mudah. Ada yang cukup melakukan simulasi dalam pikiran mereka lalu mereka

mampu menjaga pikiran dan emosi mereka tetap sehat dalam bertrading. Ada juga yang

membutuhkan waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun untuk dapat memanage

mental mereka. Lainnya bahkan ada yang tidak dapat melewatinya sama sekali (untuk

yang tidak dapat melewatinya, mohon maaf mungkin forex bukan investasi yang tepat

bagi Anda. Carilah investasi lain yang lebih low risk).

Nah berkaitan dengan masalah emosi ini, ada beberapa karakter buruk yang perlu Anda

hindari ketika bertrading. Saya tidak peduli dengan kehidupan sehari-hari Anda. Jika

Anda mempunyai beberapa kebiasaan buruk dalam kehidupan sehari-hari itu menjadi

urusan pribadi Kita masing-masing. Namun jika Anda membawa beberapa kebiasaan

buruk yang akan disebutkan dibawah ini dalam trading Anda, dalam hitungan hari sampai

bulan akan ada kerugian besar karenanya. Jadi bersepakatlah dengan Saya untuk tidak

membawa kebiasaan buruk ini dalam trading Anda.



Serakah





Nah ini adalah penyakit pertama bagi mereka yang telah memperoleh profit di forex.

Semua orang memiliki kecenderungan untuk menginginkan lebih ketika mereka

memperoleh yang namanya uang. Coba bayangkan bagaimana melalui bermain forex,

Anda dapat memperoleh keuntungan sebesar 1 Juta Rupiah hanya dalam hitungan jam

saja! Bukankah itu adalah sesuatu yang luar biasa? Jika dibandingkan gaji seorang

karyawan yang besarnya Rp 2 Juta sebulan, itu artinya mereka hanya akan memperoleh

Rp 100 Ribu/ hari dan itu pun setelah mereka bekerja selama 8 jam. Sementara Anda

dapat memperoleh 1 Juta Rupiah hanya dalam hitungan beberapa jam saja dikarenakan

mata uang bergerak beberapa puluh points karena kenaikan suku bunga. Bukankah itu

luar biasa?

Para pemula yang pernah merasakan manisnya profit ini tentulah menginginkan yang

lebih besar lagi. Kalau bisa 100 Juta dalam satu kali trading! Disinilah masalah

keserakahan akan muncul. Menginginkan sesuatu yang lebih tanpa adanya pertimbangan

logis dan perhitungan yang cermat seperti modal, kondisi market, dan resiko, itulah yang

dimaksud dengan serakah.

Mereka yang terjebak dengan sikap mental serakah mengira setelah mereka

memenangkan 1 Juta mereka yang pertama mereka dapat mengulangnya saat itu juga

tanpa memikirkan bagaimana kondisi harga saat itu. Dalam keadaan demikian biasanya

pertimbangan dan analisa logis sudah dikesampingkan dan pikiran Kita penuh dengan

usaha bagaimana untuk memperoleh profit lainnya. Akibatnya adalah membuka posisi

baru tanpa memahami bahwa saat itu mungkin saja analisa Kita sudah bias atau harga

tidak lagi bergerak karena trend sudah berlalu.

Beberapa kasus keserakahan yang pernah Saya dengar dari para pemula adalah mereka

yang sukses di 2 hari mereka yang pertama dalam bertrading (berhasil mencapai return

50% selama 2 hari) dan di hari ketiga melakukan injection karena terjadi loss! Well,

memang potensi keuntungan forex sangat besar. Kalau Kita pandang dari koridor

investasi, return sebesar 50% dalam dua hari bukankah itu sungguh sangat ajaib? Itulah

yang Saya suka dari forex. Bahkan seandainya si pemula tadi berhenti bertrading pada

bulan itu dan membiarkan dalam satu bulan itu returnnya hanya sebesar 50% maka itu

pun sudah sangat luar biasa. Bandingkan dengan bunga deposito yang hanya sanggup

memberikan Anda 10% per tahunnya. Sayangnya karena keserakahan dia kembali loss.

Bukan kembali ke titik nol malah lebih dari itu menjadi minus.

Perlu dipahami disini, tidak serakah bukan berarti membatasi profit Anda. Tidak. Sah-sah

saja Anda memperoleh profit 1 Juta lainnya setelah Anda mendapatkan profit 1 Juta yang

pertama apabila memang kondisinya memungkinkan. Artinya ada alasan Anda untuk

membuka posisi baru misalnya karena muncul trend baru atau adanya berita fundamental

yang mendukung. Sekali lagi serakah dalam forex terjadi apabila Kita menginginkan

lebih namun tidak memiliki dasar alasan yang kuat untuk memperolehnya.





Lalu bagaimana caranya mencegah diri Kita untuk tidak serakah ketika bertrading?







Ada beberapa nasihat sederhana untuk membantu Anda tidak serakah ketika sedang

trading:

· Setia pada sistem trading Anda. Ini sekaligus mengajarkan Anda untuk disiplin.

· Jangan habiskan waktu berlama-lama di depan grafik forex Anda. Ini akan

menimbulkan keinginan untuk membuka posisi baru.

· Miliki pemahaman bahwa tidak semua pergerakan harga harus menghasilkan

profit bagi Anda.

· Miliki target tertentu dalam trading harian atau mingguan Anda. Jangan terlalu

tinggi. Ketika sudah tercapai, tutup platform Anda dan matikan komputer lalu

pergilah tidur!

· Solusi terakhir: berhentilah memikirkan profit Anda ketika Anda tidur (hei jangan

mengernyitkan dahi begitu dong, saya serius dengan statement ini).

Daftar solusi di atas bisa semakin panjang bila diteruskan. Namun intinya sama seperti

pertanyaan bagaimana caranya untuk tidak menjadi seorang pemalas, jawabannya adalah

jadilah orang yang rajin. Demikian juga inti dari ke-5 point diatas adalah berhentilah

untuk serakah. Cukupkan diri Kita dengan profit yang ada. Bukankah akan lebih

menyenangkan tidur setelah menutup posisi profit Anda sebesar 30 points dibandingkan

bertrading lagi dan posisi baru Kita masih terfloating?

Balas Dendam

Nah mereka yang pernah terjebak dalam keserakahan ketika mereka profit biasanya akan

mengalami loss dalam trading-trading mereka yang berikutnya. Sampai di sini jikalau

masih tidak mau “bertobat” juga maka biasanya akan berlanjut ke masalah psikologis

yang berikutnya yang bernama balas dendam. Mereka yang terkena sindrom balas

dendam terhadap market biasanya punya pemikiran begini: ”Apa pun yang terjadi, yang

penting Saya balik modal dahulu.”

Alih-alih balik modal, yang terjadi berikutnya adalah loss yang lebih besar lagi.

Mengapa? Penyebabnya mereka yang sudah terkena pemikiran balas dendam seperti ini

selalu berpikir untuk mencapai BEP (titik impas) dalam waktu yang sesingkat-singkatnya

(dan tempo yang seksama duh seperti proklamasi saja). Akibatnya terjadi pembukaan

posisi yang terkesan dipaksakan meskipun kondisi market tidak mendukung. Ujungnya

ya apa lagi kalau bukan loss?







Ingat bahwa bukan Kita yang dapat mengatur market tapi Kitalah yang harus mengikuti

pergerakan market. Market selalu menjadi sahabat yang sangat baik bagi mereka yang

mampu mengikuti pergerakannya. Sebaliknya market menjadi musuh yang kejam ketika

Kita bersebrangan dengan arah geraknya.

Lalu apa yang harus Kita lakukan jika dalam bulan-bulan pertama Kita bertrading terjadi

loss? Yang jelas balas dendam bukan jawabannya. Hal yang terbaik yang dapat Kita

lakukan ketika Kita mengalami loss adalah me-review ulang sistem trading dan segala

kekurangan Kita sendiri. Apakah analisa Kita masih tidak akurat? Atau apakah mental

Kita belum siao? Bahkan jikalau Kita masih menemukan banyaknya kendala sana sini

ketika bertrading real account, jangan merasa malu untuk kembali ke demo. Namun

kembalilah dengan rencana yang jelas. Apa yang hendak Kita lakukan di demo? Nah ini

yang harus dijawab.

Berikut tips-tips singkat yang mungkin membantu Anda terhindar dari sindrom balas

dendam terhadap market:

· Tindakan pertama ketika loss: relakan dan pelajari dimana kekurangan Kita.

· Bersikap sabar ketika loss sama seperti tenang ketika profit

· Tunggu kesempatan terbaik untuk masuk kembali ke market. Harusnya jika di

trading pertama Kita loss maka trading berikutnya lebih hati-hati lagi bukan

malah balas dendam.

· Jika loss Anda cukup besar, adalah bijak untuk berhenti bertrading sementara

waktu sampai Anda benar-benar pulih secara mental dan dapat bertrading kembali

dengan kepala dingin.

· Pikirkanlah: Bukankah sudah sejak semula Kita mengalokasikan dana forex ini

sebagai risk capital? Artinya kalau pun benar-benar hilang Kita sudah siap.

Bersikaplah konsisten terhadap keputusan yang Kita ambil.

Ragu-Ragu/ Takut

Kedua masalah psikologis ini berakibat sama: entry pada saat yang terlambat atau bahkan

kehilangan kesempatan profit. Benar Kita harus berhati-hati dalam trading Kita. Namun

berhati-hati bukan berarti takut. Keduanya berakibat sama. Ketika Anda mengambil

posisi Beli atau Jual pada saat yang terlambat maka akibatnya harga dapat berbalik dari

trend yang telah Kita prediksikan dan tentu saja rugi terjadi.



136

Untuk menjadi seorang yang berani namun tetap berhati-hati memang bukan perkara

yang sederhana. Yang Anda butuhkan untuk dapat menjadi seperti itu adalah menguasai

apa yang sedang Anda tradingkan.

Berikut ada sebuah cerita sederhana yang dapat memberikan analogi serupa: Di sebuah

desa terjadi kekeringan yang mengakibatkan semua tanaman di ladang mengalami

kematian. Sebuah sungai utama di desa tersebut tidak lagi mengalirkan cukup air bagi

ladang penduduk. Akibatnya kemiskinan melanda seluruh penduduk desa tersebut.

Penasihat desa setempat mengatakan penyebab terjadinya kekeringan adalah tertutupnya

aliran air di hulu sungai oleh sebatang pohon besar yang tumbang dan menghalangi aliran

air tersebut. Masalahnya bagian hulu sungai tertutup oleh hutan lebat dan tidak pernah di

lalui oleh penduduk desa tersebut.

Nah, kini mereka memiliki dua pilihan yaitu tetap berada dalam kemiskinan mereka atau

pergi masuk ke hulu sungai untuk membuka kembali aliran air yang terhalang oleh pohon

besar yang tumbang. Kalau mereka mau masuk ke hulu tentulah mereka harus

mengalahkan ketakutan mereka dan mulai mempelajari bagaimana kondisi hutan

tersebut. Mungkin itu artinya bertemu dengan binatang buas yang belum pernah mereka

alami. Atau dapat juga tersesat dan tidak dapat kembali pulang. Akan sangat

menguntungkan apabila ada seseorang yang pernah masuk ke hutan tersebut dan

mengenali jalan yang belum pernah mereka lalui disana untuk menuntun mereka keluar

masuk hutan dan membereskan pohon yang menyumbat aliran sungai ke desa mereka.

Atau jika tidak mau, mereka akan tetap miskin karena tidak mampu mengatasi ketakutan

mereka.

Moral cerita ini adalah jangan tinggal di desa. Eh maksud Saya jangan tinggal dalam

ketakutan. Adalah lebih baik untuk pergi masuk ke hutan dan membereskan masalah

yang ada meskipun harus berhadapan dengan binatang buas di hutan. Forex adalah

seperti hutan belantara bagi kebanyakan orang. Namun bukan berarti Kita harus takut

menghadapinya. Terutama ketika Anda bertemu dengan pergerakan harga yang acap kali

begitu liar tak terkendali. Jangan takut! Hadapi dengan kemampuan analisa Anda dan

ingatlah bukankah Kita telah mempelajari begitu banyak analisa dan teknik penyelamatan

terhadap dana yang Kita miliki untuk mencegah kemungkinan-kemungkinan buruk yang

mungkin terjadi? Dan kabar baiknya ada kami sebagai pelatih Anda bukan?

Kita dapat tetap melihat dan menjadi ragu untuk masuk membeli/ menjual GBPUSD atau

sebaliknya mendulang profit dari sana. Bahkan jikalau Kita pernah mengalami loss ketika

bertrading (Saya pun pernah) bukan berarti Kita menjadi takut.

Satu-satunya cara untuk lepas dari ketakutan Kita adalah mengenali bagaimana

karakteristik pasar dan mampu memprediksi pergerakan market dengan benar. Semakin

sering prediksi Anda valid maka akan semakin besar keberanian untuk melakukan aksi

Buy dan Sell. Saya masih ingat hari-hari pertama Saya bertrading. Saat itu Saya

mengalami stress luar biasa dikarenakan bukan saja posisi Saya berlawanan dengan arah

pergerakan harga tapi juga karena dana yang Saya tradingkan bukan uang Saya sendiri!



137

Tetapi demi menjadi seorang trader yang berhasil, Saya berjuang untuk tetap

mempertahankan pendapat analisa Saya sampai beberapa jam kemudian ternyata analisa

Saya benar.

Beberapa situasi membutuhkan keberanian untuk membuka dan menutup posisi.

Misalnya pada saat news terjadi dan harga bergerak dengan cepat. Disaat seperti itu Kita

dituntut untuk benar-benar sigap dan masuk atau keluar tanpa ragu-ragu (kadang saat

seperti ini bisa benar-benar stressful bagi Kita). Berikut tips-tips sederhana untuk

mengalahkan ketakutan Anda:

· Ketakutan terjadi jika Kita benar-benar tidak tahu apa yang akan terjadi terhadap

harga. Pertajam kemampuan analisa Anda.

· Berpikirlah sederhana. Terkadang kesederhanaan itu justru berguna. Jangan over

analysis.

· Jangan sesali apa yang telah terjadi. Bahkan jikalau karena keputusan yang Anda

ambil terjadi kerugian. Pelajari dimana kekurangannya sehingga terjadi loss lalu

benahi dan mulai lagi.

· Jangan terlalu sering melihat chart jika Anda tidak mampu mengendalikan diri

Anda. Ketakutan akan semakin besar apabila posisi Kita negatif dan terus

menerus melihatnya.

· Ingat selalu untuk memasang Stop Loss.

Oh ya sebelum bahasan ini diakhiri, rasanya perlu juga disampaikan untuk Anda

mengatasi ketakutan Anda dalam menggunakan sebuah platform forex. Maksudnya,

bertindaklah hati-hati dan tidak grogi ketika Kita bertrading. Banyak kejadian dialami

pemula ketika dia bermain forex salah satunya adalah salah klik ketika bertrading. Nah

jangan sampai ini juga terjadi pada Anda. Kasus yang sering muncul adalah kesalahan

mengklik tombol Buy atau Sell. Ada yang tadinya hendak membuka Buy malah terpencet

tombol Sell dan juga sebaliknya. Akibatnya ya loss dan berantakan. Ini mungkin saja

terjadi dikarenakan begitu groginya si trader menghadapi pergerakan pasar. Saya pun

secara pribadi pernah mengalaminya di tahun-tahun pertama trading Saya. Dua kali

bahkan he…he…he. Nah supaya jangan mengikuti jejak Saya, peringatan ini Saya

sampaikan. Jika itu sudah terlanjur terjadi ketika Anda bertrading, segera tutup posisi

yang salah klik tersebut meskipun resikonya adalah Kita mengalami loss karena spread

dan biaya transaksi. Hitung-hitung loss tersebut adalah bayaran atas kecerobohan Kita.

Ok!

Feeling Strategy

Percaya atau tidak ada beberapa orang yang percaya bahwa dengan membuka account



138

mereka pada tanggal tertentu mereka akan mendapatkan profit sepanjang trading mereka!

Bahkan dalam bertrading masih ada yang beranggapan hari ini adalah hari baik dalam

trading dan hari itu bukan hari baik. Saya bukan seorang yang tidak percaya akan nilai-

nilai rohani, namun dalam bertrading, Anda tidak bisa memutuskan bertrading atau tidak

bertrading hanya karena hari ini adalah Jumat ke 13. Jika tidak ada alasan logis yang

menyebabkan Kita bertindak dalam trading, nah Saya golongkan sebagai yang namanya

feeling. Entah apa pun judulnya, hari baik, bermimpi grafik forex Anda naik, membuka

posisi hanya karena grafik sepertinya mau naik atau hal-hal lainnya yang tidak memiliki

alasan logis didalamnya.

Pasar forex sudah penuh dengan berbagai sentimen pasar, rumor dan persoalan psikologis

dari para pelakunya. Nah, saran Saya jangan tambahkan dengan satu persoalan lain yang

dinamakan feeling. Ini akan membuat segala sesuatunya terlihat lebih ruwet dan moody.

Ini hanya akan membuat trading Kita menjadi tidak lagi teratur dan tidak memiliki sistem

yang jelas. Semuanya berdasarkan feeling.

Saya tidak menentang sama sekali apa yang dinamakan naluri atau intuisi seorang trader.

Kadangkala seorang trader kawakan mampu membuka sebuah posisi Buy atau Sell hanya

beberapa detik setelah dia melihat pergerakan mata uang. Dan seringkali posisinya sesuai

dengan arah market. Tapi semua itu lahir dari pengalaman dan jam terbangnya yang telah

panjang didalam dunia forex. Kebiasaan melihat pergerakan grafik selama bertahun-

tahun membuat seorang trader profesional dapat saja menentukan kemana harga akan

bergerak dengan cepat bahkan sebelum dia melihat berita atau indikator teknikal lainnya.

Ini disebabkan pada alam bawah sadarnya telah terbentuk pola trading yang dilakukannya

selama ini. Dan itu muncul ketika si trader melihat grafik forexnya. Nah itu dinamakan

intuisi. Intuisi lahir dari pengalaman dan jam terbang yang panjang selama bertahun-

tahun. Kalau sudah sampai di titik seperti ini sah-sah saja menurut Saya. Saya mengenal

seorang trader yang mampu bertrading dan profit secara konsisten setiap bulannya

bahkan tanpa menggunakan satu indikator sama sekali!

Namun mereka yang tidak memiliki jam terbang cukup belum dapat menggunakan

intuisinya dengan baik dalam bertrading. Akibatnya ya itu. Hanya feeling-feeling so good

yang tentunya berakhir pada berantakkannya pola trading si pemula forex dan

mengacaukan sistem yang telah dibangunnya selama ini. Alhasil, kerugian pun terjadi.

Jika Anda adalah seorang pemula dalam trading Anda, saran yang bisa diberikan adalah

jauhkan perasaan Anda dalam bertrading. Bahkan ketika profit atau loss terjadi,

berusahalah untuk menjauhkan semua perasaan yang ada. Memang tidak mudah namun

rasanya itu akan sangat membantu Kita untuk berpikir jernih dan tepat sasaran.

Saran lainnya yang juga rasanya baik adalah jangan bertrading ketika suasana hati Kita

sedang kacau. Biasanya pada kondisi seperti ini kesabaran dan ketenangan Kita sedang

tidak maksimal sehingga banyak kesalahan terjadi. Kalau di rumah sedang ada persoalan

rumah tangga dan itu membuat Anda pusing tujuh keliling, tinggalkan platform forex

Anda dan tunggulah hingga suasana hati Anda tenang kembali. Jangan lampiaskan

kekesalan Anda pada pasar forex.Bisa jadi kalau loss malah bertambahlah stress Kita.



139

Ok, rasanya itu saja deretan persoalan psikologi forex yang perlu Anda pelajari. Memang

ada saja faktor-faktor psikologis lainnya yang mungkin saja belum tercantum disini.

Biarlah pengalaman mengajari Anda kelak. See you at the next lessons.

1 komentar:

  1. Persis sama dengan yang aku alami...tetapi saatnya memperbaiki mental...target harian terpenuhi keluar market dan main....heheheheh...

    BalasHapus